1. TAHAP PERSIAPAN
- Ambil wudhu terlebih dahulu agar tenang dalam menghadapi pasien, sebaiknya lakukan sholat hajat 2 rokaat, do’a mohon perlindungan dan keselamatan, agar memperoleh hasil pengobatan yang memuaskan.
- Pasien anjurkan untuk wudhu lebih dahulu agar lebih tenang.
- Beri arahan kepada pasien Prosesnya, manfaat gurah, dan pantangan makan selama pengobatan.
- Beri ketenangan pasien, dan jelaskan gurah itu aman dan tidak ada efek sampingan, agar tidak tegang dan panik.
2. TAHAP PELAKSANAAN
- Siapkan ramuan dan pipet penyedot ramuan.
- Siapkan ember/ baskom dan kantung plastik untuk menampung kotoran/ lendir
- Siapkan termos dan air putih hangat untuk minum pasien, biasanya pasien akan merasakan sangat haus.
- Pasien berbaring di atas dipan dengan wajah menghadap keatas,posisi kepala berada di ujung dipan (dengak).
- Teteskan ramuan dengan pipet ke lubang hidung pasien, tahan sejenak kira-kira 15 detik, minta kepada pasien agar ramuan di telan (minum melalui hidung). Lakukan pijatan mulai dari pinggang, pundak, dan leher tiap 10 menit
3. TAHAP PROSES GURAH
- Setelah ramuan tertelan, tubuh pasien balikan tubuh pasien/ tengkurap, dan buka mulut lebar-lebar untuk bernafas (karena pada rongga hidung penuh lendir), terus arahkan pasien agar tidak tegang dan panik, dan biarkan ramuan bereaksi secara alami.
- Jangan memaksakan pengeluaran lendir karerna akan menimbulkan iritasi pada rongga hidung yang sensitif.
- Setelah 30 menit proses, perintahkan keluarkan lendir melalui mulut.
- Setelah 60 menit dorong lendir dalam hidung dengan dorongan nafas.
- Sabar dan tunggu sampai semua lendir keluar.
- Bantu pasien dengan pijatan agar tidak terlalu tegang di sekitar punggung, pundak dan kepala.
- Setelah lendir kotor dan keras keluar semua, maka akan keluar lendir bening dan lunak.
- Proses selesai, bersihkan lendir yang masih keluar dari hidung dengan tissue.
- Minta kepada pasien untuk membasuh muka agar tenang dan rileks kembali.
- Berikan air hangat, dan minumkan sebanyak banyaknya untuk menghilangkan rasa haus selama proses gurah
- Selama beberapa minggu jaga pantangan makan agar hasil lebih baik.
CATATAN
Kesalahan teknis yang sering dilakukan hingga hasil gurah kurang optimal.
Kesalahan teknis yang sering dilakukan hingga hasil gurah kurang optimal.
- Kurang tepat komposisi ramuan
- Pasien tergesa-gesa membalikan badan, hingga ramuan kurang meresap ke bagian dalam rongga hidung.
- Pasien panik
- Tempat gurah terlalu bising hingga pasien kurang fokus dan konsentrasi.
- Jangan makan minum terlalu panas/ dingin.
- Jangan makan yang pedas.
- Jangan makan yang berminyak dan mengandung lemak
- Jaga pantangan ini kira-kira 2 - 3 minggu setelah di gurah.
- Paling baik dilakukan malam hari, kira-kira pukul 8 malam.
- Gurah dilakukan periodik 6 bulan sekali, paling lambat 3 tahun sekali.
Tidak ada komentar:
Write komentar